Kesalahan Dalam Trading Forex yang Sering Dilakukan Investor Kecil

Pasar forex terbuka untuk siapa saja, dan merupakan pasar trading paling mudah diakses di dunia. Jika Anda punya komputer, koneksi internet, dan beberapa lembar rupiah, secara teori Anda bisa masuk ke pasar forex. Tapi, hanya karena mudah masuk pasar forex, belum tentu keuntungan mudah didapat. Masalahnya, inilah yang banyak dipercaya oleh trader pemula.


Tanpa ada persiapan matang, para trader langsung masuk dan ikut bertransaksi. Padahal, kesalahan saat bermain forex bisa berakibat mahal. Di tempat yang trader manapun ingin mendapat untung, kesalahan kecil bisa berarti banyak. Seperti halnya jenis investasi lain, transaksi forex juga punya prinsip yang harus diikuti. Dengan mengetahui apa yang salah, harapannya kesalahan yang sering terjadi bisa dihindari.


1.      Terlalu banyak menggunakan leverage


Broker umumnya akan memberi Anda leverage besar daripada yang seharusnya. Itu memang benar, karena leverage merupakan daya tarik utama dari forex. Meski kadang membawa bahaya besar untuk trader. Leverage merupakan kelipatan dari modal awal yang disetorkan trader, dan besaran leverage tergantung masing-masing broker.


Banyak broker menawarkan 100:1 atau 50:1, tapi trader berpengalaman paham bahwa leverage 5:1 saja sudah memiliki risiko tinggi. Sangat sulit untuk mendapat untung 100 kali hanya dari satu transaksi. Sebaliknya, cukup satu transaksi dengan leverage besar, sudah bisa membuat Anda merugi. Investor pintar tahu kapan harus menggunakan leverage besar, juga tahu kapan harus menolaknya.


2.      Jual beli berdasarkan berita


Ini tak selalu benar, tergantung analisis yang digunakan. Masalahnya, trader baru tak mau ambil pusing melakukan beragam analisis saat membuat strategi. Jalan singkatnya, mereka hanya mengikuti perkembangan berita sebagai instrumen saat memasuki pasar. Investor jenis ini biasanya membeli saat berita sedang bagus, dan menjual saat ada berita buruk.


Strategi semacam ini tidak tepat, karena membeli saat berita sedang bagus berarti membeli dengan harga tinggi, dan menjual saat berita buruk berarti menjual dengan harga rendah. Padahal untuk mendapatkan untung harus melakukan sebaliknya. Poin utamanya, jangan bertransaksi langsung setelah berita keluar, setidaknya tunggu hingga beberapa saat.


3.      Tidak mengelola resiko


Resiko adalah sesuatu yang lekat dengan forex. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan forex yaitu high profit with high risk. Satu perbedaan besar antara trader sukses dan yang tidak yaitu terkait manajemen resiko. Strategi ini bisa dimulai dengan menentukan besaran resiko yang Anda inginkan dalam tiap transaksi.


Idealnya, 1% adalah nilai resiko yang diambil setiap trader untuk sekali transaksi. Artinya, saat nilai transaksi merugi 1%, trader harus segera menarik diri dari pasar forex yang berlangsung. Resiko sebesar ini sangat ideal karena jika Anda rugi dalam beberapa transaksi pada sekali waktu, hanya sejumlah kecil modal yang hilang.


4.      Tidak membuat strategi


Anda pasti sudah pasti mendengar banyak efek positif dari membuat rencana, bidang finansial tidak terkecuali. Masalahnya, strategi transaksi forex merupakan satu langkah yang kerap dilupakan para trader. Ada beragam kemungkinan kenapa kesalahan ini terjadi, diantaranya karena trader tidak benar-benar paham arti dari strategi transaksi forex.


Strategi sukses di forex pastinya beragam, salah satu yang paling dasar yaitu manajemen keuangan. Dengan belajar, melihat, membaca dan berlatih, ini bisa menjadi dasar bagus ketika masuk di pasar forex. Trial and error merupakan bagian dari proses belajar forex, dan inilah alasan kenapa trader pemula dianjurkan memakai akun demo untuk belajar.


5.      Salah tujuan


Kembali lagi ke rencana awal saat memutuskan terjun di bisnis forex, apakah forex ditujukan untuk pekerjaan sehari-hari, atau untuk investasi. Jika menghasilkan uang adalah tujuan utama, apalagi saat baru mulai karir, sebaiknya biarkan uang tetap dalam akun. Ini karena sering menarik atau mencairkan uang merupakan alasan pemicu kegagalan.


Mencairkan uang bisa menghancurkan strategi yang sudah Anda buat. Dalam kasus tertentu, jika kondisi ini terjadi terus menerus dan menjadi kebiasaan, bisa mengganggu keseimbangan akun. Masalah ini biasanya dipicu aktivitas trading yang berlebihan, yaitu frekuensi keluar masuk pasar yang tinggi dibanding sekali transaksi dengan volume besar.


6.      Mengabaikan aspek psikologi trading


Kesalahan umum yang sering terjadi saat transaksi forex yaitu mengabaikan aspek psikologi. Padahal aspek psikologi punya peran penting dalam memainkan emosi saat mengambil keputusan di pasar forex. Semestinya, aspek psikologi bisa membantu trader menghindari kesalahan keputusan.


Memahami psikologi pasar forex sangat penting sebagai awalan yang baik untuk memahami kesalahan yang mungkin terjadi. Dua musuh psikologi dari para trader yaitu ketakutan dan keserakahan, yang mana bisa memengaruhi emosi dan berimbas ke transaksi. Untuk menghindari kesalahan ini, trader harus menggunakan pendekatan objektif terhadap pasar.


Belajar, berlatih, membuat rencana, mengeksekusi rencana, dan mencatat perkembangan apapun, merupakan langkah terbaik yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kesalahan saat transaksi di pasar dagang forex. Sekali Anda melanggar rencana yang sudah dibuat, hasil buruk tinggal menunggu waktu sebelum terjadi. Setidaknya, kesalahan di atas bisa Anda hindari sedini mungkin.


0 Response to "Kesalahan Dalam Trading Forex yang Sering Dilakukan Investor Kecil"

Posting Komentar