Penipuan di Bisnis Forex

Hati-hati bila menanamkan dana di suatu bisnis forex ataupun di broker yang tidak jelas, apalagi bila dengan perantara perorangan !


(4 Juli 2011)


Sebanyak 14 guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2, Kota Bengkulu, tertipu bisnis valas (forex) yang mengiming-imingi bunga tinggi. Mereka dirugikan hingga Rp1,8 miliar.


Syamsir, salah satu korban. Dia mengaku, awalnya ia dan 13 guru lainnya tergiur bujukan SS, salah seorang guru sekolah itu, untuk bermain valas. Mereka menyetor uang tunai mulai dari Rp30 juta, Rp100 juta hingga Rp250 juta kepada SS. Setelah tiga bulan mereka rata-rata untung Rp4 juta per bulan.


Ia mengatakan, ketertarikan ke 14 orang guru itu setelah mendapatkan penjelasan dari pelaku, yang mengatakan bahwa untuk penanaman modal dibawah Rp100 juta akan mendapatkan keuntungan setiap bulan 3,5 persen, bagi penanaman modal, dan di atas Rp100 juta memperoleh keuntungan empat persen per bulan.


“Berdasarkan keterangan itu kami semua ini tertarik termasuk Kepala Sekolah SMKN 2 juga tertipu, sedangkan saya sendiri menanamkan modal sebesar Rp100 juta,” jelas Syamsir.


Dengan menanam modal Rp100 juta itu sudah menikmati keuntungannya sebanyak tiga kali dengan perolehan setiap bulan Rp4 juta, sedangkan rekan lain menanamkan modal kepada pelaku bervariasi mulai dari Rp30 juta hingga Rp250 juta.


Dalam mengikuti bisnis forex (foreign exchange) para korban telah menjual perabot rumah tangga, pinjam di koperasi, menjual kebun dan barang berharga lainnya agar bisa lebih besar menanamkan modal.


Praktek bisnis valas itu sejak awal 2010, pada tahap awal cukup lancar mendapatkan keuntungan. Tapi setelah memasuki bulan ke empat mulai tersendat dan macet sama sekali.


Setelah ditanyakan kepada pelaku SS, ia mengaku juga tertipu dari “big bos” di Jakarta seluruh uang nasabah termasuk dirinya seluruh mencapai Rp1,8 miliar, hingga kini uang para guru itu tidak jelas karena sulit dikembalikan.


Ketika uang tersebut berulang kali ditagih kepada SS, bersangkutan menunjukan sikap seolah tidak normal dan mempersilahkan para korban membunuh dirinya dengan belati.


Melihat gelagat makin tak jelas itu, maka para guru itu melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib karena pelaku tidak menunjukkan niat baik untuk mengembalikan uang tersebut.


Seorang korban lainnya Nurhayati sangat menyayangkan, ulah rekannya yang sudah dikenal sejak 25 tahun lalu dan tega sekali menipu temannya sendiri. “Kita percaya sama dia karena selama ini ia baik dan tidak pernah menunjukkan gejala aneh, apalagi sudah kenal lama,” tuturnya


 


Sumber: METRO TV News


http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/07/04/56716/14-Guru-Tertipu-Bisnis-Valas/


 


0 Response to "Penipuan di Bisnis Forex"

Posting Komentar