Cara Menggunakan Korelasi Mata Uang Saat Trading

Korelasi mata uang erat kaitannya dengan manajemen risiko, dan trader akan terbantu untuk lebih memahami market saat trading. Dengan mengetahui korelasi mata uang, trader bisa terhindar dari aktivitas trading berlebihan dan mampu menggunakan margin yang tepat untuk tiap trading.


Dalam istilah keuangan, korelasi merujuk pada perhitungan numerik yang berhubungan dengan dua variabel. Rasio koefisien korelasi yaitu antara -1 dan +1. Korelasi +1 menandakan mata uang bergerak di arah yang sama, sedang korelasi -1 mengindikasikan mata uang bergerak di arah berlawanan, lalu korelasi 0 menunjukkan mata uang bergerak tak tentu arah.


Beda Correlation Matrix dan Currency Strength Meter


Ada beberapa isu menyangkut currency strength meter, yang mana kadang tak bisa membaca nilai kekuatan mata uang secara akurat. Beberapa masalah yang muncul bisa berupa platform trading dan PC berhenti bekerja, sinyal trading membingungkan, dan sistem menjadi lag.


Untuk mengatasi ini, beberapa indikator perlu ditambahkan seperti moving average, RSI, dan MACD. Indikator tersebut mempunyai algoritma kompleks yang memungkinkan trader salah interpretasi sinyal, yang selanjutnya dapat menyebabkan salah trading hingga kalah beruntun.


Kekuatan mata uang bisa dilihat dari korelasi, dan dalam hal ini correlation matrix terbukti layak dipakai untuk mengukur tingkat korelasi. Correlation matrix adalah hasil evolusi dari currency strength meter, hanya saja lebih akurat. Korelasi forex merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sinyal korelasi antara dua mata uang.


Saat dua mata uang bergerak ke arah yang sama, berarti ada korelasi positif. Jika bergerak di arah berlawanan, berarti ada korelasi negatif antara dua mata uang. Korelasi sempurna akan terjadi saat mata uang bergerak sama persis, yang mana sangat jarang terjadi dalam market.


Perubahan dalam korelasi akan terjadi sehingga membuat perhitungan korelasi menjadi penting. Faktor ekonomi global sangat dinamis, dan dapat berubah sewaktu-waktu. Korelasi antar dua mata uang bisa saja berakhir tiba-tiba, lalu menghasilkan korelasi jangka pendek dan jangka panjang.


Keunggulan Menggunakan Correlation Matrix


Mengeliminasi beberapa risiko. Membuka beberapa posisi sekaligus yang berkorelasi tinggi sangat tak disarankan karena membuka banyak risiko. Dengan tingkat risiko tinggi, analisa yang dilakukan bisa saja salah karena market jadi tak bisa ditebak. Dengan mengetahui tingkat korelasi antar mata uang berbeda, trader bisa mendapat gambaran seberapa kuat korelasi yang terjalin.


Mengeliminasi halangan. Jika kekuatan korelasi antar dua mata uang berbeda ternyata kuat, trader bisa menghindari hedging yang tak perlu. Satu contoh, korelasi negative antara EUR/USD dan USD/CHF yang mencegah trader mengambil posisi ke arah sama. Alasannya, saat menang satu trading, trader akan kalah di trading lain.


Memberi tahu sinyal berisiko tinggi. Korelasi antar mata uang berbeda juga bisa menyediakan informasi jumlah risiko yang bakal ditanggung. Contoh, jika ingin mengambil posisi long untuk EUR/USD dan GBP/USD dan keduanya terkorelasi positif, ini akan memberi sinyal risiko ganda dari posisi yang sama.


Cara Menggunakan Correlation Matrix Untuk Trading


Memahami korelasi mata uang sangat krusial untuk mengetahui tingkat risiko dari volatilitas market serta perubahan korelasi yang terjadi. Dalam korelasi matriks di bawah, mata uang yang terkorelasi secara positif bergerak ke arah yang sama. Sementara korelasi negatif cenderung bergerak ke arah berlawanan satu sama lain.


Korelasi mata uang erat kaitannya dengan manajemen risiko Cara Menggunakan Korelasi Mata Uang Saat Trading
Sumber: google.com

Korelasi terbagi dalam empat grup mengacu pada kekuatannya. Supaya mudah, korelasi dalam tabel di atas ditunjukkan dengan empat warna berbeda. Merah berarti tak ada korelasi, biru menunjukkan korelasi lemah, orange menjelaskan korelasi medium, dan merah menyatakan korelasi kuat.


Penting untuk melihat apakah korelasi yang terjadi bersifat positif atau negatif, karena dalam market forex unit mata uang dikuotasi secara berpasangan. Mata uang dasar, juga dikenal sebagai mata uang transaksi, merupakan pecahan pertama yang muncul dalam kuotasi yang lalu diikuti kuotasi kedua.


Tabel di atas menunjukkan CAD dalam posisi kuat dan menunjukkan korelasi positif +91 antara USD/CAD dan EUR/CAD (dalam hal ini CAD adalah mata uang kuotasi). Korelasi paling lemah yaitu antara EUR/GBP (GBP sebagai mata uang kuotasi) dan GBP/CHF (GBP sebagai mata uang dasar) dengan -96, yang berarti posisi dua mata uang ini berbeda arah sehingga mengindikasikan GBP dalam posisi kuat.


Beberapa contoh korelasi berbeda:



  • Hijau positif: tak ada korelasi. Posisi ini mengartikan mata uang bergerak secara independen dan tak terkait satu sama lain.

  • Hijau negatif: tak ada korelasi. Penjelasannya kurang lebih sama dengan hijau positif.

  • Biru positif (sampai +30): korelasi lemah. Posisi yang mengindikasikan mata uang bergerak terpisah dan tak terikat dengan yang lain.

  • Biru positif (sampai +49): terdapat kesamaan posisi dalam hal pergerakan mata uang dan berpeluang mendatangkan profit.

  • Biru negatif (sampai -30): korelasi lemah. Mata uang bergerak terpisah dan tak mempunyai arah pergerakan sama.

  • Biru negatif (sampai -49): berpeluang terjadi kesamaan pergerakan dalam arah yang berlawanan antara dua mata uang.

  • Orange positif (sampai +75): korelasi positif medium. Posisi bergerak ke arah sama dan mempunyai peluang profit sama.

  • Orange negatif (sampai -75): korelasi negatif medium. Pergerakan ke arah sama dan punya kemungkinan terpecah.

  • Merah positif (sampai +100): korelasi positif kuat. Memiliki posisi pergerakan yang identik dengan peluang profit sama besar.

  • Merah negatif (sampai -100): korelasi negatif kuat. Mata uang punya arah pergerakan identik meski berlawanan arah.


0 Response to "Cara Menggunakan Korelasi Mata Uang Saat Trading"

Posting Komentar