Analisa Multiple Time Frame

Analisa yang imparsial hanya akan mengurangi peluang anda dalam forex


Kebanyakan trader hanya menggunakan satu timeframe per chart ketika melakukan analisa terhadap sebuah pair. Tidak ada yang salah dengan analisa tersebut, namun trader yang hanya menggunakan satu timeframe hanya akan mendapatkan pemahaman yang sedikit akan pergerakan pair, baik dalam jangka panjang (long-term trading) maupun jangka menengah-pendek (short-term trading).


Analogi yang cukup mewakili pernyataan diatas adalah sebagai berikut : Andaikan saya menanyakan kepada anda kapasitas kerja dari teman kerja / partner anda; sudah barang tentu anda akan dapat memberikan pendapat yang lengkap dan dapat dipercaya perihal aspek kerja teman kerja / partner anda. Namun, orang yang sama tersebut kemungkinan besar memiliki kepribadian dan kapasitas yang berbeda apabila kita hubungkan dengan aspek kehidupan yang lainnya; katakanlah dalam hobi, kebiasaan, dan manajemen uang. Dan untuk benar-benar memahami orang tersebut, akan sangat relevan apabila kita mempertimbangkan aspek-aspek diluar pekerjaan yang dia geluti saat ini. Hal yang sama juga berlaku pada pair dalam trading forex.


Menganalisa pergerakan pair dalam satu timeframe hanyalah sebagian fakta yang berlaku untuk pair tersebut. Apa yang kita lihat pada timeframe D1 (daily) akan sangat berbeda dengan timeframe H1 (1-Hour) dan H4 (4-Hour); walaupun tentu kesemuanya memiliki korelasi pergerakan harga. Dengan demikian, kita dapat memperdalam analisa kita apabila kita berusaha memahami pergerakan pair melalui lebih dari satu timeframe.


Pergerakan harga dalam sebuah pair pada timeframe apapun akan bergerak secara simultan / bersamaan; Maka dari itu, akan sangat menguntungkan apabila posisi yang dibuka nantinya pada timeframe yang lebih kecil (H1 atau H4) berada dalam arah analisa yang sama dengan timeframe yang lebih besar (D1 atau bahkan W1). Trading dengan menggunakan arah yang tertera pada timeframe besar (D1 keatas) dan selaras dengan arah jangka panjang pergerakan sebuah pair akan memperbesar peluang anda untuk meraih keuntungan dalam sebuah posisi. Dalam hal ini kita memanfaatkan kelebihan yang dimiliki trader jangka panjang kedalam analisa kita; yang mana mereka mampu meraup keuntungan yang besar dalam satu posisi dengan rasio “kemenangan” yang besar.


Keseluruhan proses analisa ini (dan analisa lainnya) selalu dimulai dengan mengidentifikasi trend yang ada. Dan untuk analisa jenis ini, trend tersebut dapat diidentifikasi pada timeframe D1 (Daily).


Analisa yang imparsial hanya akan mengurangi peluang anda dalam forex Analisa Multiple Time Frame


Dalam chart diatas adalah pair AUD/USD pada timeframe D1, dan dalam kotak merah dapat kita lihat bersama bahwa trend sedang berada dalam arah yang bearish. Dan berdasarkan akan hal ini, kita hanya akan membuka posisi Sell, sampai ada konfirmasi reversal.


 


Analisa yang imparsial hanya akan mengurangi peluang anda dalam forex Analisa Multiple Time Frame


Ketika kita sudah mengerti arah dari timeframe D1, maka kita akan turun ke timeframe yang lebih rendah untuk melakukan “fine tune” sebelum membuka posisi. Pada chart H1 diatas, terlihat harga sejenak mengalami retraksi setelah membuat high yang baru (diakhir garis trendline). Maka kita menggunakan level tersebut sebagai level resistance, dan akan melakukan sell ketika harga menyentuh level itu kembali.


Sinyal yang lebih optimal dapat anda temui di H4. Namun ketika pada chart H4 terjadi sideway atau anda ragu, anda dapat turun ke H1 untuk mencari posisi.


 


Apabila anda masih bingung, anda dapat melihat gambar dibawah ini sebagai guideline anda dalam memahami konsep dan membuka posisi dengan analisa jenis ini.


 


Analisa yang imparsial hanya akan mengurangi peluang anda dalam forex Analisa Multiple Time Frame


Terlepas dari jenis trading yang anda lakukan; entah anda seorang scalper, swing / position trader, analisa ini dapat menjadi bagian dari analisa trade anda.


Apabila anda perhatikan, pada diagram diatas terdapat label short term, mid-term, dan long term. Penulis sendiri adalah seorang swing trader, sehingga penulis menggunakan D1 timeframe untuk long-term, H4 untuk mid-term, dan H1 untuk short term. Namun apabila anda seorang trader yang berkecimpung dalam short term, maka anda dapat menggunakan H1 sebagai long term, M30 sebagai mid-term, dan M15 atau M5 sebagai short term.


 


Related Posts