Inilah Jenis Analisa Teknikal Yang Harus Kamu Ketahui
Dalam trading ada 2 hal yang paling menentukan keberhasilan seorang trader, yang pertama adalah analisa fundamental dan kedua adalah analisa teknikal. Ada cukup banyak indikator yang ada di dalam meta trader yang dapat membantu anda dalam menganailsa. Namun permasalahannya tidak jarang antara satu indikator itu mirip dengan indikator yang lain, dan terkadang trader yang masih awam seringkali bingung bagaimana menggunakannya.
Nah untuk membedakan antara satu dengan yang lain, sebelumnya kita harus memahami benar apa saja perbedaan antara indikator satu dengan yang lain yang dibedakan berdasarkan fungsi dan kegunaannya.
Moving Averages
Yang pertama adalah Moving Average (MA untuk jangka pendek) adalah alat teknis yang rata-rata menghasilkan harga pasangan mata uang selama periode waktu tertentu. Efek pemulusan yang ada pada bagan ini membantu memberi indikasi yang lebih jelas mengenai arah mana pasangan bergerak … baik naik, turun, atau menyamping. Ada beragam moving average yang bisa dipilih. Simple Moving Averages dan Exponential Moving Averages adalah yang paling populer.
Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah merek dagang terdaftar dari John Bollinger. Ini juga adalah salah satu indikator yang paling popular. Bollinger Bands mencetak 3 baris langsung di atas grafik harga. ‘Band’ tengah adalah rata-rata bergerak sederhana 20-periode dengan ‘band’ atas dan rendah yang ditarik 2 standar deviasi di atas dan di bawah 20 MA. Ini berarti semakin mudahnya pasangan ini, semakin lebar band luarnya, memberi Bollinger Bands kemampuan untuk digunakan secara universal di seluruh pasangan mata uang tidak peduli bagaimana mereka berperilaku. Semakin lebar band, semakin fluktuatif pasangannya. Penggunaan yang paling umum untuk Bollinger Bands mencoba menukar tops / pantat ganda yang mencapai band atas atau bawah atau mencari trade bouncing dari band luar ke arah tren keseluruhan.
Trend Following
Tren indikator berikut diciptakan untuk membantu trader memperdagangkan pasangan mata uang yang sedang tren naik atau tren turun. Kita semua pernah mendengar ungkapan “tren adalah teman Anda.” Indikator-indikator ini dapat membantu menunjukkan arah tren dan dapat memberi tahu kita apakah sebuah tren benar-benar ada.
Stochastics
Stochastics menawarkan kepada para trader pendekatan yang berbeda untuk menghitung osilasi harga dengan melacak seberapa jauh harga saat ini dari terendah terendah dari jumlah X terakhir. Jarak ini kemudian dibagi dengan perbedaan antara harga tinggi dan rendah selama periode periode yang sama. Garis yang dibuat,% K, kemudian digunakan untuk membuat moving average,% D, yang ditempatkan langsung di atas% K. Hasilnya adalah dua garis bergerak antara 0-100 dengan tingkat overbought dan oversold pada 80 dan 20. Trader dapat menunggu dua garis untuk menyilang saat berada di wilayah jenuh beli atau oversold atau mereka dapat mencari perbedaan antara harga stochastic dan aktual sebelum menempatkan sebuah perdagangan.
RSI
Relative Strength Index atau Indeks Kekuatan Relatif bisa dibilang adalah osilator yang paling populer di luar sana. Komponen besar dari rumusnya adalah rasio antara kenaikan rata-rata dan rata-rata kerugian selama 14 periode terakhir. RSI terikat antara 0 – 100 dan dianggap overbought di atas 70 dan oversold saat di bawah 30. Trader umumnya terlihat menjual saat 70 dilintasi dari atas dan terlihat untuk membeli saat 30 disilangkan dari bawah.
MACD
Moving Average Convergence / Divergence melacak perbedaan antara dua garis EMA, 12 EMA dan 26 EMA. Perbedaan antara kedua EMA tersebut kemudian digambar pada sub-chart (disebut garis MACD) dengan 9 EMA yang ditarik langsung di atasnya (disebut garis Sinyal). Pedagang kemudian melihat untuk membeli ketika garis MACD melintasi garis sinyal dan terlihat menjual saat garis MACD melintasi di bawah garis sinyal seperti yang terlihat di sini. Ada juga peluang untuk memperdagangkan perbedaan antara MACD dan harga
Osilator
Osilator memberi gambaran kepada trader tentang bagaimana sebuah momentum berkembang pada pasangan mata uang tertentu. Bila harga treks lebih tinggi, osilator akan bergerak lebih tinggi. Bila harga turun lebih rendah, osilator akan bergerak lebih rendah. Setiap kali osilator mencapai tingkat yang ekstrim, mungkin sudah saatnya mencari harga untuk berbalik ke arah rata-rata. Namun, hanya karena osilator mencapai tingkat “Overbought” atau “Oversold” tidak berarti kita harus mencoba memanggil bagian atas atau bawah. Osilator dapat bertahan pada tingkat yang ekstrim dalam waktu lama, jadi kita harus menunggu tanda yang valid sebelum melakukan trading.