Memahami Apa Itu Volume Market?


Mengacu pada trading, istilah volume merupakan representasi
dari jumlah suatu unit yang bergerak dalam periode waktu tertentu. Trader akan
menggunakan parameter tertentu untuk mengetahui volume likuiditas suatu aset sehingga
bisa mendapat gambaran market.





Volume bisa dimanfaatkan untuk menganalisa tren dari suatu
aset, dan membantu menilai apakah tren akan terus berlanjut atau berbalik arah.
Menganalisa volume menawarkan informasi tambahan ke trader, terutama saat ingin
masuk market atau keluar dari trading.





dari jumlah suatu unit yang bergerak dalam periode waktu tertentu Memahami Apa Itu Volume Market?
Sumber: thebalance.com




Trading dengan volume





Makin tinggi volume market, makin mudah bagi trader untuk
menjual dan membeli suatu aset dalam jumlah kecil dan besar. Alasannya, semua
trader sedang berkumpul di market dan saling menunggu dengan keperluan yang
lebih kurang sama, entah untuk membeli atau menjual.





Tiap trading yang terjadi dalam market butuh penjual dan
pembeli. Untuk membeli mata uang, penjual harus menjual pada pembeli. Dan jika
ingin menjual, maka harus ada yang membeli. Tapi situasi mudah ini kadang jadi
sulit jika dihubungkan dengan beberapa pernyataan kurang tepat berikut:





  1. Penjual selalu memegang kontrol market.
  2. Volume pembelian lebih besar daripada volume
    penjualan.
  3. Susah untuk trading dengan volume.




Pembeli punya kontrol saat harga tertekan tinggi. Volume
pembelian terjadi saat ada penawaran harga, dan merepresentasikan kalau harga sedang
berada di titik rendah. Jika ada trader membeli di harga yang ditawarkan, ini
menunjukkan kalau ada ketertarikan pada satu aset sekaligus merepresentasikan volume
pembelian.





Penjual bisa mengontrol saat harga tertekan rendah. Volume
penjualan terjadi saat ada permintaan harga. Permintaan ini mewakili harga
tertinggi dari yang akan dibeli trader. Jika trader mau menjual sesuai harga
dalam permintaan, ini menunjukkan kalau penjual tak punya ketertarikan pada
suatu aset, sekaligus merepresantasikan volume penjualan yang tinggi.





Volume umumnya ditunjukkan di bagian bawah chart harga yang
digambarkan dengan bar vertikal yang sekaligus menunjukkan berapa banyak aset
yang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu. Gambar di atas
menginformasikan chart trading dengan durasi satu menit, di mana tiap bar
volume di bawah menunjukkan seberapa banyak aset ditransaksikan dalam periode
satu menit.





Volume relatif





Trader manapun pasti lebih memilih trading dengan volume
market yang besar karena bisa keluar masuk posisi seara cepat dengan porsi
berapa saja. Dengan statistik volume rata-rata, trader bisa mengetahui dengan
cepat berapa aset yang berpindah tangan untuk durasi waktu tertentu.





Di beberapa periode waktu aset akan sangat aktif, sedang di
waktu yang lain tidak. Karenanya, trader dituntut lebih cermat untuk mengamati
kapan volume besar terjadi. Kondisi ini umumnya ditandai dengan meningkatnya
volatilitas dan pergerakan harga besar, entah naik atau turun.





Jika volume terbesar terjadi saat permintaan harga, maka
harga akan bergerak ke bawah dan peningkatan volume menunjukkan penjual punya
keinginan untuk melepas aset. Saat volume terbesar terjadi di penawaran harga,
maka harga akan bergerak naik dan peningkatan volume menunjukkan pembeli
menginginkan aset tersebut.





Peningkatan volume umumnya menunjukkan bahwa telah terjadi
sesuatu dengan aset, misalnya karena pengaruh rilis berita ekonomi yang bisa
memicu kepanikan trader. Volume rendah berarti menunjukkan ketertarikan lemah
ke suatu aset di satu waktu sehingga hanya ada pergerakan kecil di market.





Analisa pergerakan harga





Meski kadang tak diperlukan, memantau volume trading bisa
membantu analisa pergerakan harga. Volume yang meningkat menunjukkan keyakinan
dari pembeli dan penjual sehingga saling menekan harga naik turun. Contohnya,
jika tren sedang naik maka volume akan ikut naik seiring harga yang bergerak
naik.





Ini menunjukkan pembeli punya kemauan untuk membeli dan
umumnya terjadi dengan pergerakan harga besar yang mengarah ke atas. Tren
kadang bisa menahan volume untuk beberapa waktu, dan akan memudar seiring harga
yang menurun. Contohnya, jika harga sedang naik tapi volume tak mengikuti, ini
menunjukkan kalau hanya sedikit trader yang ingin membeli.





Bisa dikatakan, tren tak akan berubah sampai volume
penjualan skala besar terjadi daripada volume pembelian. Volume market umumnya
akan meningkat saat harga bergerak sesuai arah tren, dan volume menurun saat
harga melawan arah tren, biasa disebut pullback.





Situasi ini menunjukkan ada pergerakan kuat ke arah tren dan
pullback menjadi lemah, sehingga tren akan terus berlanjut. Volume tinggi yang
bersamaan dengan kenaikan harga tajam yang bergerak melawan tren menandakan bahwa
tren mengalami pelemahan.





Volume ekstrim akan terjadi saat kenaikan volume tren melebihi
batas normal, bisa 5-10 kali dari volume rata-rata dalam suatu periode. Situasi
ini memberi indikasi bahwa tren akan segera berakhir. Ini terjadi karena, saat
aset banyak yang pindah tangan, maka tak ada trader yang menekan harga ke arah
tren.





Volume market menawarkan informasi untuk trading. Jika tak
ingin repot memakai parameter lain, gunakan volume untuk mengisolasi aset yang
ingin di-trading. Idealnya, aset yang di-trading harus punya volume tinggi
supaya mudah masuk keluar market.


Related Posts