10 Jenis Chart Candlestick yang Banyak Dipakai Trader
Dalam trading forex ada istilah analisis teknikal yang menggunakan beragam chart untuk menentukan strategi. Secara umum, analisis teknikal memiliki tiga jenis chart yang biasa digunakan trader, yaitu line chart, bar chart, dan candlestick chart. Nama candlestick diambil dari bentuknya yang serupa lilin.
Diantara tiga jenis chart ini, candlestick chart merupakan instrument yang banyak dipakai memprediksi forex. Pada awalnya candlestick bukan ditujukan penggunaannya dalam market forex, melainkan pada market barang dagang biasa. Ditemukan oleh penduduk Jepang, candlestick umumnya digunakan untuk memprediksi pergerakan harga beras.
Karena prediksi yang akurat, chart candlestick kemudian dibawa ke dunia barat oleh Steve Neeson dan dimanfaatkan untuk analisa produk lain. Selain multifungsi, chart candlestick juga memiliki banyak varian dengan pola-pola tertentu. Pola yang terjadi pada candlestick kemudian dapat diterjemahkan sebagai bagian peluang untuk masuk atau keluar dari market forex.
#1. Candlestick Marubozu

Terjadinya marubozu merupakan pertanda bahwa market mengalami tekanan bullish yang hebat atau bearish yang terjadi pada periode tersebut sangat besar. Marubozu punya ukuran tubuh yang relatif panjang, dan tidak punya ekor sumbu baik di atas maupun di bawah tubuh.
#2. Candlestick Long Candle

Terkadang trader mengalami kebingungan dalam membedakan jenis marubozu dan long candle, terlebih untuk trader baru. Meski demikian, chart yang ditampilkan candlestick juga bisa diikuti pembalikan arah untuk prediksi jangka panjang. Tiap pola candlestick punya arti berbeda, dan inilah yang dimanfaatkan trader untuk melihat peluang dalam market forex.
#3. Candlestick Spinning Tops

Uniknya, warna yang ditampilkan pada candlestick spinning tops tidak terlalu penting karena menunjukkan keragu-raguan trader forex apakah terjadi bearish atau bullish pada market forex. Satu di antara jenis chart yang menampilkan grafik harga paling mencekati akurat yaitu candlestick chart.
#4. Candlestick Doji

Diperlukan candlestick lanjutan agar dapat memprediksi arah market selanjutnya. Doji memiliki empat varian pola. Dengan memahami tiap pola yang terjadi dalam market, trader dapat membuat prediksi mengenai pergerakan harga suatu produk apapun, tak terkecuali pada forex.
#5. Candlestick Hammer & Hanging Man

Sedangkan tubuh hanging man ditunjukkan melalui warna hitam atau lainnya. Agar tak terkesan monoton, candlestick diubah warna jadi biru dan merah. Meski begitu, beberapa broker memilih warna sendiri sesuai visi dan misi yang dianut. Pemanfaatan chat candlestick sebenarnya lebih digunakan sebagai indikator, tentunya dengan mengenali pola tertentu yang muncul pada grafik.
#6. Candlestick Inverted Hammer & Shooting Star

Panjang minimal dari sumbu ekor adalah 1,5 dari panjang bodi. Warna yang dipakai pada chart candlestick bukan karena gaya, melainkan ada fungsi lain. Salah satunya yaitu untuk membedakan harga open posisi, close, juga tinggi dan rendahnya chart. Putih menggambarkan harga pergerakan mata uang naik (bull, bullish), sedang warna hitam mewakili harga pergerakan yang turun (bear, bearish).
#7. Candlestick Sumbu Atas Panjang

Tapi jika tren kenaikan masih kuat dan body candle menunjukkan bullish, maka koreksi telah selesai dan tidak kuat menekan harga hingga ke bawah. Dengan demikian market kembali naik, meski selalu ada kemungkinan candle selanjutnya mengalami penurunan sehingga kondisi bearish terjadi.
#8. Candlestick Body Panjang

Kondisi candlestick body panjang muncul ketika volatile tinggi, yang menunjukkan kalau ada satu pihak yang mendominasi pasar, entah itu dari buyer atau seller. Tapi jika candlestick body panjang muncul setelah pelemahan dan terjadi diujung tren, maka dipastikan itu penyimpangan.
#9. Candlestick Doji

Umumnya, doji terbentuk karena adanya koreksi pasar akibat kurangnya trader. Tapi pada chart selanjutnya biasanya akan terjadi ledakan hingga membentuk body candle yang panjang. Arah pergerakan selanjutnya lebih banyak dipengaruhi seberapa banyak trader yang masuk ke dalam market.
#10. Candlestick Sumbu Bawah Panjang

Tapi jika volatile turun sedang di sisi lain candlestick sumbu panjang masih dalam keadaan bearish, maka market sudah siap turun lagi. Sebaliknya, jika sumbu panjang masih bullish berarti candle akan mengalami kenaikan. Ini karena bullish menambah tenaga untuk naik sehingga mendorong grafik menjadi naik.
0 Response to "10 Jenis Chart Candlestick yang Banyak Dipakai Trader"
Posting Komentar