Seperti Ini Cara Mengelola Risiko Leverage Forex

Banyak trader pemula yang tertarik terjun ke forex karena jumlah leverage yang ditawarkan broker. Leverage memungkinkan trader mendapatkan peluang profit lebih banyak daripada yang seharusnya didapat. Meski begitu, diperlukan pertimbangan matang supaya terhindar dari risiko.


Trader sekurang-kurangnya harus mengerti apa itu leverage, cara kerjanya, dan bagaimana cara dengan bijak. Dengan memahami dasar leverage, trader setidaknya tahu risiko seperti apa yang didapati semisal trading yang dilakukan tak sesuai rencana yang sudah dibuat.


Apa Itu Leverage?


Leverage dalam forex merupakan alat finansial paling berguna yang memungkinkan trader untuk meningkatkan potensi profit jauh di atas modal yang dikeluarkan. Artinya, trader bisa membuka posisi hingga USD 10 ribu hanya dengan modal USD 1000 dengan skenario leverage 10:1.


Meski terdengar sangat mudah, tapi penting untuk tiap trader untuk memahami potensi menang dan kalah akibat menggunakan leverage. Dalam skenario yang lebih buruk misalnya, trader bisa saja kehilangan uang lebih banyak daripada jumlah deposit awal dalam akun trading.


Leverage 10:1 artinya bahwa trader bisa meningkatkan peluang terekspos risiko atau profit 10 kali lebih banyak dari sejumlah modal yang disayaratkan untuk membuka trading. Secara umum, leverage selalu diekspresikan dalam bentuk rasio, misalnya 10:1, 30:1, 50:1, dan seterusnya.


Besaran rasio leverage yang tersedia untuk trader biasanya tergantung penawaran broker, dan rasionya bervariasi tergantung aturan regulator yang seringnya berbeda untuk tiap wilayah. Sebagai informasi, leverage dalam forex dan saham berbeda karena tingkat volatilitas dan likuiditas yang ada.


Bagaimana Cara Menghitung Leverage?


Trader setidaknya butuh dua hal untuk menghitung leverage, yaitu dengan melihat ukuran trading dan prosentase margin. Broker seringnya menawarkan prosentase margin untuk menghitung ekuitas minimal yang dibutuhkan sebagai modal awal trading.


Margin dan deposit yang dikehendaki bisa diubah. Begitu trader sudah tahu prosentase margin, cukup kalikan dengan ukuran trading untuk mengetahui jumlah ekuitas yang dibutuhkan untuk membuka trading. Sederhananya, ekuitas sama dengan prosentase margin dikali ukuran trading.


Untuk menghitung leverage, cukup bagi ukuran trading dengan ekuitas yang dibutuhkan. Mari ambil contoh perhitungan leverage dengan memakai rumus tersebut. Prosentase margin yaitu 10%, dan ukuran trading yaitu 10 ribu unit mata uang (mini lot) untuk USD/JPY (setara USD 10 ribu).


Sesuai dengan rumus, ekuitas = prosentase margin x ukuran trading, atau 0.1 x USD 10.000 = USD 1000. Sedang rumus leverage = ukuran trading / ekuitas, atau USD 10.000 / USD 1000 = 10 kali (atau 10:1). Contoh ini merupakan perhitungan dasar bagaimana forex digunakan untuk membuka trading.


Harus dicatat bahwa trader jangan mempermudah hitungan dengan jumlah minimal yang dibutuhkan untuk membuka trading lalu memberi modal dengan jumlah yang sama. Trader harus waspada dengan margin call jika posisi bergerak ke arah berlawanan sehingga membuat ekuitas akun ada di bawah yang disyaratkan oleh broker.


Trading forex dengan leverage memang mampu menghadirkan potensi profit lebih banyak, tapi juga sangat berpotensi memberi kekalahan dalam jumlah besar untuk trader. Sebaiknya buat perhitungan secara detil dan bila perlu lakukan simulasi sampai beberapa kali.


Bagaimana Cara Mengelola Risiko Leverage?


Leverage bisa dideskripsikan layaknya pedang bermata dua, satu sisi sangat menguntungkan tapi di sisi lain bisa menghadirkan kerugian. Leverage mampu menghadirkan hasil positif dan negatif ke trader, dan ini sangat bergantung rasio yang dipilih dan strategi yang diterapkan.


Itu sebabnya sangat penting untuk menentukan leverage yang efektif yang dipandu dengan manajemen risiko yang memadai. Trader top umumnya memakai order stop untuk membatasi risiko rugi saat trading forex. Margin 1% merupakan rekomendasi paling umum untuk tiap trading.


Sedang untuk akun ekuitas secara keseluruhan, risiko yang direkomendasikan tak lebih dari 5%. Lebih jauh, trader sukses selalu menerapkan rasio risiko dan profit untuk mencoba mencari peluang tertinggi menang trading. Karenanya, sangat vital untuk menghindari tiap kesalahan terkait leverage.


Margin merupakan jumlah minimal uang yang disyaratkan untuk menggunakan leverage dalam suatu trading. Satu hal yang cukup dekat dengan margin yaitu konsep margin call, yang mana selalu dihindari trader. Malas memahami margin bisa menyebabkan trader rugi besar karena begitu krusial.


Margin merupakan sejumlah deposit yang ditempatkan trader dalam akun trading untuk mengawali trading. secara spesifik, margin merujuk pada nominal tertentu yang dibutuhkan trader dalam akun trading untuk membuka posisi baru dalam market.


Kaitan Leverage dan Margin


Secara umum margin dibuat dalam prosentase dari ukuran trading, inilah kenapa sangat penting untuk memahami konsep dari leverage. Margin dan leverage sangat terkait karena semakin banyak margin yang dibutuhkan, makin sedikit leverage yang dibutuhkan trader dalam trading.


Sebabnya trader harus memberi modal lebih banyak dari suatu trading dengan uangnya sendiri, dan karenanya hanya meminjam sedikit modal (leverage) dari broker. Leverage punya potensi besar untuk menghasilkan profit dalam jumlah besar, juga kekalahan dalam jumlah besar pula.


Itulah kenapa sangat krusial bagi tiap trader untuk menggunakan leverage dengan lebih bertanggung jawab. Selalu ingat bahwa leverage selalu bervariasi di antara broker dan berbeda di tiap wilayah bergantung pada ketentuan yang disyaratkan pemerintah.


Meski tak secara resmi di atur, ada semacam aturan umum tentang persyaratan margin dan besaran leverage. Misalnya, margin yang disyaratkan yaitu 50%, maka maksimal leverage yaitu 2:1. Dengan margin 3.33%, maksimal leverage yaitu 30:1. Untuk margin 2.00%, maksimal leverage yaitu 50:1.


Memahami Batasan Margin Forex


Margin dalam forex diatur oleh broker yang didasarkan pada perhitungan level risiko yang berani diambil tapi dengan mempertimbangkan batasan yang ditentukan oleh regulator. Sedikit atau banyak, margin kadang terlihat seperti suatu biaya yang harus dibayarkan trader.


Meski demikian, margin bukanlah biaya transaksi, tapi lebih seperti porsi dari ekuitas akun yang terpisah dan dialokasikan khusus sebagai deposit. Saat trading menggunakan margin, penting untuk mengingat bahwa jumlah margin yang dibutuhkan untuk membuka dan menahan posisi akan ditentukan oleh ukuran trading.


Begitu ukuran trading dinaikkan, trader bisa beralih ke tingkatan selanjutnya di mana batasan margin juga naik mengikuti. Batasan margin secara sementara bisa dinaikkan saat market mengalami periode volatilitas tinggi, atau saat rilis berita ekonomi yang seringnya berkontribusi besar pada volatilitas.


Tapi hal mendasar yang harus dipahami trader terlebih dulu yaitu tentang penguasaan istilah berbeda yang berkaitan dengan margin. Misalnya, margin requirement merupakan sejumlah uang deposit yang disyaratkan untuk memakai leverage dalam suatu trading.


Ada juga used margin yang bisa diartikan sebagai porsi dari ekuitas akun yang diatur secara terpisah untuk menjaga akun forex. Selanjutnya ada free margin, yang mana istilah ini merujuk pada ekuitas dalam akun setelah dikurangi oleh used margin dalam akun.


Margin level menunjukkan perhitungan seberapa baik akun forex didanai, dengan membagi ekuitas dengan used margin lalu mengalikan hasilnya dengan 100. Terkahir ada margin call, yang mana kondisi ini muncul saat ekuitas akun trader jatuh di bawah level yang disyaratkan oleh broker.


Related Posts