Menjadi trader “part-time”
Seringkali kita menemukan cerita-cerita dari para trader sukses yang berasal dari pasar forex, entah dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dan tidak jarang kita temui para trader; yang mungkin saja adalah salah satu teman anda, tidak henti-hentinya memantau pasar forex setiap saat, terlebih dengan merebaknya platform trading forex yang berbasis smartphone. Ketika makan, mereka melihat harga; ketika sedang berkendara di jalan, mereka menyempatkan diri untuk berhenti untuk mengecek sinyal yang baru mereka terima; dan bahkan sebelum tidurpun mereka masih sempat memantau posisi yang mereka pasang.
Namun, cara trading seperti itu memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
- Anda membagi fokus anda. terlebih ketika anda telah memiliki pekerjaan tetap, hal ini dapat berdampak negatif bagi beberapa pribadi;
- Pikiran anda akan dipenuhi dengan berbagai macam berita/analisa anda sendiri perihal pergerakan harga saat ini, sehingga menimbulkan stress bagi anda sendiri.
- Ketika anda dalam kondisi stress, maka hal tersebut akan mempengaruhi performa trading anda; terutama ketika anda melakukan analisa, dan akan menjadi lebih parah apabila anda mengalami kekalahan beruntun.
Maka, bagi anda yang merasa :
- Anda tidak memiliki waktu karena telah memiliki pekerjaan tetap;
- Anda merasa tidak dapat update berita / pergerakan harga saat ini;
- Atau anda tidak mau performa anda dalam pekerjaan berkurang.
Anda dapat melakukan jenis trading “part-time”.
Trading “Part-Time”
Jenis trading ini sebenarnya mirip dengan jenis trading intra-day, dimana anda membatasi diri anda dalam hal membuka posisi. Batasan tersebut mungkin 1 kali sehari, atau 2 kali sehari. Dengan begitu, anda dapat menghemat tenaga anda dan tetap prima ketika menganalisa dan membuka posisi setiap harinya. Kemudian, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan ?
Mencari pair yang tepat sebelum membuka posisi
Walaupun pasar forex berjalan 24/7, akan lebih baik untuk trading di masa-masa primetime, ketika volume atau volatilitas pasar sedang tinggi. Apapun jenis analisa yang anda gunakan, anda dapat dengan lebih mudah menerapkannya ketika volume pasar tinggi, dan bukan ketika pasar sedang sepi yang gerakannya >30pip. Dengan asumsi anda memiliki pekerjaan tetap dengan jam kerja dari pukul 8 pagi hingga 5 sore, maka anda dapat membuka posisi anda di pagi hari, atau di malam hari. Dan kemudian anda dapat mencari pair mana yang memiliki masa volume tinggi yang sesuai dengan jam berangkat/pulang kerja anda.
Seperti yang telah dibahas pada artikel Fenomena dalam forex, tingkat volatilitas pasar berkorelasi dengan jam buka bank sentral di setiap negara. Apabila anda memilih untuk melakukan trading dipagi hari sebelum berangkat kerja, maka anda dapat menggunakan chart yang terdapat pair AUD (Australian Dollar) atau JPY (Japanese Yen) di dalamnya; karena dipagi hari, jam kerja bank sentral australia di Sydney dan Tokyo baru saja dimulai. Namun bagi anda yang ingin melakukan trading sepulang kerja, anda dapat menggunakan chart yang terdapat pair GBP / EUR / USD di dalamnya, karena sewaktu anda pulang kerja adalah masa-masa dimana bank sentral london dan new york sedang aktif.
Para trader yang telah expert seringkali menyarankan untuk menggunakan USD sebagai lawan pair dari pair yang anda pilih. Contohnya : AUD/USD, USD/JPY, GBP/USD, EUR/USD. Karena pair tersebut memiliki pergerakan yang cukup besar sehingga dapat menghasilkan peluang bagi anda untuk membuka posisi setiap harinya, setidak-tidaknya 1 posisi.
Memilih teknik trading yang sesuai
Mengapa ? karena setiap pribadi memiliki ciri khas tersendiri, dalam kata lain, unik. Bisa jadi anda adalah trader yang memiliki latar belakang ekonomi dan kritis terhadap berita-berita ekonomi terbaru, maka sebaiknya anda menggunakan metode analisa fundamental. Dan bisa jadi anda enggan untuk update berita-berita ekonomi terbaru, maka sebaiknya anda menggunakan metode analisa teknikal. Atau mungkin anda berada ditengah-tengah dari penjelasan diatas, anda dapat memadukan antara analisa teknikal dan fundamental, seperti yang dibahas di artikel ini.
Tujuannya adalah meminimalkan waktu yang anda habiskan untuk melakukan analisa. Semakin cocok anda dengan suatu jenis analisa, maka semakin sedikit pula beban pikiran anda dari melakukan analisa tersebut; karena anda melakukan analisa secara alami.
Selain itu, ada baiknya apabila setelah anda memasang posisi (dan memasang stop-loss dan take-profit tentunya) anda mempercayai analisa anda sepenuhnya dengan tidak mengutak-ngatik kembali posisi anda; dan kemudian melupakannya. Dengan begitu, anda tidak akan merasa terbebani dengan keinginan untuk mengecek pergerakan harga ketika anda sedang bekerja, yang mana dapat mengganggu performa kerja anda. Anda dapat mengecek posisi anda, apapun hasilnya, ketika anda pulang kerja apabila anda memasang posisi sebelum berangkat kerja; dan ketika anda akan berangkat kerja apabila anda memasang posisi sepulang kerja.
Menerapkan manajemen resiko dengan Disiplin
Tidak ada perbedaan bagi para trader full time dan part time perihal resiko yang mereka tanggung ketika membuka posisi. Bahkan trend harga dapat berbalik 180 derajat dengan cepat yang dipengaruhi oleh faktor lain diluar analisa anda, sehingga tidak ada jaminan bagi setiap posisi untuk berakhir dengan keuntungan. Yang ada hanya kemungkinan profit. Sehingga anda pun harus melakukan manajemen resiko dengan disiplin.
Apabila anda memulai trading part time dengan pengalaman yang minim, ada baiknya anda memakai akun trading yang kecil, entah itu mini-account atau cent-account. Dengan begitu anda dapat menimba ilmu dan meminimalisir kerugian yang anda tanggung apabila analisa anda salah dan berujung margin call.
0 Response to "Menjadi trader “part-time”"
Posting Komentar