Beda Leverage Tinggi dan Rendah, mana yang lebih aman ?

Seringkali kita mendapati suatu broker yang menawarkan leverage sangat tinggi sekali hingga 1:1000 atau bahkan 1:3000 atau lebih. Tetapi ada juga broker yang menawarkan leverage rendah seperti 1:200 hingga 1:50 atau dibawahnya.


dan leverage yang rendah biasanya disediakan di broker-broker yang teregulasi, karena pihak regulator juga tidak ingin mencelakakan para Trader, sehingga lembaga regulator yang benar maka dia akan turut menjamin bila sampai terjadi apa-apa dengan perusahaan broker tersebut.


Manakah yang lebih bagus dan aman , leverage Tinggi atau Rendah ?


Kita bahas lebih dahulu akan dasar leverage itu apa


Leverage adalah suatu daya ungkit yang dimana hanya dengan modal yang lebih kecil maka kita bisa bertransaksi dengan nominal yang lebih besar


Dengan leverage, maka rumus % penggunaan modal margin = leverage x 100


Contoh: Leverage 1:200 , maka hanya membutuhkan (1/200) x 100 = 0.5%


jadi untuk bertransaksi di volume lot 1 (senilai 1 x $100,000) maka hanya membutuhkan modal margin 0.5% nya saja dari $100ribu tersebut, yaitu = $500.


Hanya dengan $500 anda bisa bertransaksi dengan nominal yang sama $100,000 seperti halnya anda beli di money changer konvensional.


Itulah yang menjadi daya tarik Trading Forex karena adanya faktor Leverage sebagai daya ungkitnya, sehingga dengan modal kecil tetapi bisa menghasilkan nilai yang lebih besar.


Dari faktor diatas, sepertinya dengan leverage yang semakin tinggi maka tentunya lebih menguntungkan dong ??


Jawabannya adalah TIDAK !


Mengapa ?


Anda belum memperhitungkan faktor resikonya


Ya, faktor resiko ini adalah faktor terpenting di dalam dunia trading, karena tanpa kita memperhitungkan faktor resiko ini maka hasilnya akan sia-sia atau 0 (nol).


Pada dasarnya sifat manusia adalah serakah, dan banyak yang melakukan trading forex ini sebenarnya adalah karena dikejar oleh 1 tujuan yaitu INGIN CEPAT KAYA atau MENDAPAT UANG BANYAK. (apakah alasan anda juga begitu ketika memilih trading forex ini ?)


Padahal kalau kita tahu bahwa jika forex bisa menjadikan setiap orang yang terjun di dalamnya menjadi kaya dengan cepat, maka tentunya tidak akan ada orang miskin lagi di dunia ini 🙂 ini tentu saja pemikiran dari orang awam yang belum mempelajari secara mendalam mengenai dunia trading ini, dan biasanya mereka hanya termakan oleh Aktor bayaran si broker, Iklan-Iklan ataupun oleh Seminar/Pelatihan-pelatihan forex yang menjanjikan sesuatu yang menggiurkan, padahal itu hanyalah suatu trik marketing saja untuk menjaring konsumen.


Karena faktor setiap orang yang ingin cepat kaya , serakah , ingin cepat-cepat melunasi hutangnya , ingin beli mobil , rumah mewah dan sebagainya… itulah yang akhirnya ditangkap oleh para broker-broker tidak bertanggung jawab untuk menyediakan sesuatu yang terlihat Luar Biasa dan seolah-olah menjadi jawaban untuk itu semua, yaitu dengan trik marketing: “Dengan modal kecil anda bisa meraih itu semua DISINI”


dari sana, timbul ide dari para broker bandar untuk menyediakan leverage yang super tinggi, bahkan kalau bisa adalah leverage infinity sekalian hehe…


Banyak pepatah di luar sana yang mengatakan Leverage di Forex ini bisa menjadi pedang bermata dua dan bisa melukai diri sendiri bila kita tidak paham akan resikonya. Memang hal itu benar.


Korban dari para broker leverage tinggi ini pun sebagian besar datang dari kalangan menengah ke bawah, karena di kalangan itulah kue yang terbesar dan juga yang paling mudah diperdaya dengan mimpi dan iming-iming KAYA DENGAN CEPAT MELALUI FOREX. Jadi tidak heran kalau broker yang leverage tinggi umumnya juga menyediakan metode-metode transfer uang “yang penting mudah untuk setor dulu”, tidak peduli caranya legal atau ilegal, karena uangnya itu sebenarnya tidak akan bisa kembali lagi kok…  (sebab nanti akan dihabisin oleh si broker bandar / bucket shop itu dengan suatu caranya)


Dengan disediakan leverage sebegitu tinggi disana, toh perusahaan broker bandar tersebut sebenarnya tidak rugi apa-apa juga dan tidak ada beban, karena nanti ujung-ujungnya uang nasabah pun akan balik lagi ke kantong si broker bandar tersebut. Hanya beberapa gelintir orang saja yang mungkin diberi Kemenangan oleh si Broker untuk menjadi corong viral mereka bahwa trade di broker tersebut ternyata bisa profit juga (padahal yang lainnya itu semuanya dibantai oleh si broker bandar itu sampai habis)


Begini cara kerjanya kok bisa begitu : 


harap buka mata anda baik-baik agar anda bisa mengetahui dengan jelas dibalik permainan dari leverage super tinggi itu


Di faktor leverage, ada yang namanya jaminan margin yang ditahan, dan ini sebenarnya adalah sisa dana yang akan dikembalikan oleh pialang (perusahaan broker) apabila anda menderita kerugian. Semakin besar volume lot yang anda transaksikan maka jaminan margin yang ditahan untuk keamanan dana anda akan semakin besar juga.


Contoh Ilustrasi :


Ilustrasi di bawah ini mengambil contoh bila menggunakan transaksi dengan volume 1.0 lot reguler, yang dimana pergerakan per point dari penggunaan volume sebesar 1 lot tersebut akan bernilai $10 per pointnya. Jadi kalau profit 50 point maka akan menghasilkan 50 x $10 = $500 , demikian juga sebaliknya jika terjadi loss



  • di leverage rendah seperti 1:100, maka jaminan margin adalah 1% dari volume lot yang ditransaksikan

  • jadi kalau modal anda adalah $1500 dan anda bertrading di sejumlah volume 1 lot reguler (atau 1.0 lot) maka jaminan margin yang ditahan oleh broker anda 1 x 100000 x 1% = $1000.

  • Bila anda ingin melakukan open posisi lagi (padahal open order sebelumnya belum anda close) maka sistem broker akan membatasi anda untuk tidak melakukan open posisi lagi, karena volume lot yang digunakan sudah hampir melebihi limit batas aman dari modal $1500 tersebut, dan itu bisa membahayakan jika diteruskan.


  • Nah, dari margin yang ditahan tersebut, maka tahanan equity anda berada di angka $500 (dari $1500 dikurangi nilai jaminan margin yang ditahan $1000)

  • Margin level dari broker berleverage rendah akan berfungsi. Mereka biasanya menerapkan sistem margin level stopout 100% (rumus margin level = jaminan margin dibagi dengan equity x 100%). Sehingga bila Floating Equity turun = Jaminan Margin, maka sistem broker akan menutup otomatis semua open posisi anda supaya menjaga tahanan dan dana trading anda tetap aman dari resiko ludes atau terpuruk semakin dalam.

  • Sehingga apabila anda menderita kerugian (atau loss) dan sisa tahanan $500 anda tersebut habis maka sistem broker akan menghentikannya Otomatis agar tidak terjadi kerugian yang semakin dalam. (dalam arti , ini sebagai double lapis penahan anda agar tidak semakin terpuruk atau dana ludes)

  • Jika terjadi kerugian seperti diatas atau ketika closing order, maka jaminan margin yang ditahan tersebut yaitu $1000 akan dikembalikan kepada anda. Jadi anda masih ada sisa uang $1000 yang bisa anda gunakan kembali atau ditarik. (meskipun misalnya anda salah input volume lot menjadi sangat kebesaran atau full lot, maka itupun masih akan tetap AMAN, sebab margin jaminan yang ditahan tentunya semakin besar, sehingga pengembalian dana ke anda nanti juga akan semakin besar dan tidak ludes bilamana terjadi loss total sekalipun)


Dari contoh ilustrasi diatas dapat anda lihat bahwa meskipun anda trading dengan full lot sekalipun maka tahanan anda sebenarnya sudah Otomatis DIJAGA oleh sistem broker agar tidak sampai habis dan ludes. Inilah yang dimaksud bahwa leverage rendah itu Lebih Aman, karena sudah terjaga otomatis oleh sistem broker. (semakin besar volume lot, maka jaminan marginnya justru akan semakin besar dan aman, sehingga proteksinya semakin kuat seperti halnya Di-Asuransikan)


Profit yang dihasilkan pun juga sama sekali tidak ada yang dikurangi, karena nilai profit atau loss tidak ada hubungannya dengan Leverage ini.


BANDINGKAN DENGAN PERMAINAN DARI LEVERAGE SUPER TINGGI BERIKUT :



  • Leverage tinggi hingga 1:2000 , jaminan margin yang ditahan 0.05%

  • Trade 1 lot , maka nilai margin yang ditahan = sekitar $50

  • Nilai margin yang ditahan itu sebenarnya tidak ada fungsinya loh ! karena broker-broker dengan leverage super tinggi ini juga menggunakan sistem margin level untuk StopOutnya hingga 0% (dari normalnya adalah 100%)

  • Semakin besar volume open order anda, maka waspada dengan besaran swap bunga harian yang terus menggerus dana anda

  • Bila terjadi loss total, maka hampir tidak ada dana jaminan margin yang tersisa yang bisa dikembalikan ke anda. Karena umumnya stopout level (batas margin level untuk margin call) dari broker jenis ini adalah mendekati 0%

  • Di jenis seperti ini, ibaratnya barang berharga anda tidak ada asuransinya, sehingga bila terjadi musibah maka akan habis tidak bersisa.


Angka margin yang ditahan di leverage 1:2000 ini terlihat sangat kecil dibanding leverage 1:100, dan ini secara PSIKOLOGIS akan membuat manusia menjadi lebih serakah dan terdorong untuk melakukan open order lagi dan lagi dengan lebih banyak sampai tidak terasa akhirnya melebihi batas, padahal itu sangat berbahaya. (faktor inilah yang ditangkap oleh broker bandar untuk menyediakan leverage super tinggi ini, karena faktor manusia yang pada dasarnya serakah dan ingin cepat2 kaya, sehingga disediakan cara itu supaya melakukan open order Lagi dan Lagi dengan volume lot besar-besaran)


Oleh karena itu, mengapa kemudian banyak cerita dari orang-orang awam yang mengeluh habis uangnya gara-gara trading forex dan menjadi kapok, Hal ini sebenarnya karena ketidakpahaman mereka saja yang waktu itu terjeblos di praktek broker bandar yang menyesatkan seperti ini.


Kelihatannya sepele, tetapi faktor psikologis ini tidak bisa dibuat main-main, karena bila trading anda Tanpa didasari oleh manajemen resiko dan psikologis yang baik maka anda tidak akan bisa menjadi seorang trader yang sukses (walaupun teknik anda bagus), tetapi hanya akan menjadi seorang Penjudi yang gagal.


Nah disini letak perbedaannya di leverage tinggi tersebut, perhatikan baik-baik


di leverage yang super tinggi itu (apalagi dengan sistem stopout margin level 0%), nah bila modal anda $1500 tersebut menderita kerugian, maka jaminan yang dikembalikan kepada anda hampir tidak ada, atau bahkan tidak ada sama sekali, jadi benar-benar akan Ludes habis. Apalagi jika secara tidak sadar anda sudah terpancing untuk melakukan open order dengan volume lot yang besar-besar (karena dikira dananya masih cukup untuk melakukan open order lagi dan lagi…) padahal itu sengaja dibuka oleh si broker bandar itu supaya semakin besar perangkapnya dan anda bisa cepat-cepat loss dan habis, karena volume lot kebesaran maka pasti tahanannya terhadap floating juga akan lemah dan rentan.


Bagaimana bila saya melakukan transaksi open order dan kemudian profit ?? jawabannya adalah jangan harap bisa profit mudah di broker leverage tinggi ini 🙂 karena bila kebetulan anda meraih profit sangat besar akibat melakukan open order dengan volume lot yang besar itu, maka siap-siap anda dijegal oleh sistem broker bandar itu supaya loss dengan permainan kotor broker bandar.


Sebab broker bandar atau broker bucket shop seperti itu mendapatkan income dari hasil kerugian anda, bila anda profit maka broker bandar akan mengurangi keuntungannya dari kantong kas-nya untuk membayar anda, tetapi bila anda loss maka uang loss anda itu akan menjadi dana segar sebagai keuntungan si broker bandar tersebut. Jadi dari hal itu jangan harap anda bisa profit dengan mudah di jenis broker seperti itu.


Mereka para broker bandar dan broker-broker bucket shop tersebut sengaja menyediakan leverage yang super tinggi itu supaya kalau loss maka Jangan Nanggung-Nanggung, dan harus sampai habis ludes semua.


Dan tidak heran broker-broker bandar jenis bucket shop itu seringkali menyediakan sesuatu yang kelihatannya WOW dan Super Menarik, seperti tadi leverage super tinggi hingga ribuan kali, kemudian menawarkan fix spread, kurs harga yang dipatok sendiri, spread super kecil, bonus super besar dan semacamnya… itu sebenarnya adalah jebakan batman untuk menarik orang awam.


Apakah Leverage ini berpengaruh juga di sisi perusahaan broker ?


Dari penggunaan leverage itu sebenarnya pihak broker juga memberikan jaminan kepada pihak liquiditor mengenai transaksi dari para nasabahnya, jadi kalau leverage yang semakin tinggi maka perusahaan broker tentunya akan mengeluarkan jaminan uang yang lebih banyak kepada pihak liquiditor (biasanya ke para bank), dan itu dari sisi broker juga bisa menjadi beban. Tetapi kalau di broker-broker yang non regulated berhubung mereka dibandarin sendiri jadi mau disetting leverage berapapun maka mereka tidak perlu mengeluarkan beban extra ke pihak liquiditor sebagai jaminannya, selain itu tidak ada unsur dari pihak regulator yang mengawasinya benar atau tidak dalam memperlakukan nasabahnya, dan ini tentunya berbahaya.


Idealnya leverage jangan lebih dari 1:400 (paling bagus adalah 1:50 dan 1:100), apalagi di broker-broker yang regulated umumnya semakin besar modal anda maka mereka juga tidak memperbolehkan anda menggunakan leverage yang terlalu tinggi, karena faktor keamanan dan juga faktor dari pihak regulator yang bisa menegur mereka.


Semoga dari penjelasan ini, anda dapat memahami mengenai penggunaan leverage ini, semakin tinggi leverage maka resiko yang akan anda hadapi juga akan semakin besar. Gunakan leverage ini dengan bijak dan jangan terjebak ke praktek broker-broker yang tidak benar.


 


0 Response to "Beda Leverage Tinggi dan Rendah, mana yang lebih aman ?"

Posting Komentar