Strategi Exit Forex Untuk Menjaga Profit

Saat merencanakan strategi, trader umumnya hanya fokus membahas kapan waktu yang tepat untuk masuk market, memilih pasangan mata uang yang harus dibeli, dan memilah metode apa yang harus digunakan. Trader sering melupakan bahwa ada saatnya keluar dari market, dan ini juga butuh strategi. Gunanya, untuk mendapat profit semaksimal mungkin saat masih berada di titik puncak.


Keluar dari transaksaksi forex juga sama pentingnya saat masuk, terlebih karena saat keluar inilah jumlah profit sebenarnya bisa didapatkan. Dengan mengetahui beberapa metode exit, trader memiliki potensi besar untuk mendapat profit banyak. Ada beberapa strategi exit yang bisa digunakan untuk keluar dari market, dan semuanya mudah dieksekusi, bahkan untuk trader pemula sekalipun.


Stop-Loss


Order stop-loss merupakan strategi yang paling umum digunakan trader untuk mengontrol resiko dan posisi saat yang diharapkan sudah tercapai sehingga mengurangi resiko kehilangan. Jika trader membeli EUR/USD 1,300 dan menempatkan stop-loss di poin 1,295, artinya trader hanya memiliki risiko sebesar 50 pip. Order stop-loss biasanya langsung diberikan ketika masuk dalam transaksi.


Ada beragam metode untuk menerapkan stop-loss, tapi yang terpenting yaitu harus ditempatkan saat market belum bergejolak sehingga posisi profit bisa dijamin dan resiko kehilangan dapat dihindari. Order stop-loss harus didasari pada tingkat support dan resistance yang baru muncul. Meski juga bisa diterapkan pada support dan resistance tradisional yang sudah muncul.


Trailing Stop


Strategi lain yang bisa dimanfaatkan trader untuk menjaga profit yaitu trailing stop. Trailing stop akan bergerak mengikuti poin masuk seiring dengan grafik yang bergerak. Dalam kata lain, trailing stop bersifat dinamis karena selalu mengikuti pergerakan chart setiap saat. Trader juga akan melihat ini sebagai support dan resistance yang terbentuk dari pergerakan harga.


Trailing stop mampu mengurangi risiko jika inisial poin bergerak sesuai prediksi lalu tiba-tiba berhenti karena gagal mengikuti. Manfaat trailing stop yang lain yaitu mampu mengunci jumlah profit minimal jika keadaan market sudah terlalu jenuh untuk trader hingga merubahnya jadi profit. Pada intinya, trailing stop mampu mengurangi risiko dan tidak akan bergerak jauh dari poin masuk.


Timed Exit


Khusus untuk trader jangka pendek, strategi timed exit sangat tepat untuk diterapkan. Cukup dengan mengambil posisi siaga, trader kemudian membuat batasan waktu seberapa lama masuk untuk transaksi. Ini tidak ubahnya dengan menyetel alarm. Alasannya bisa beragam, mungkin karena terbatasnya waktu untuk trading atau karena alasan teknikal yang lain.


Secara teknis, strategi timed exit akan melibatkan waktu penutupan pasar forex sesi Amerika dan Eropa. Trader dapat menggunakan batasan waktu ini saat dalam posisi, dan keluar tiap empat jam dari awal mulai masuk market. Indikator berupa fibonaci time zone mungkin dibutuhkan sebagai panduan, atau jika ada suatu berita yang baru dirilis, trader harus segera keluar saat rilis diperkenalkan.


Dissolution of Entry


Strategi exit yang paling mudah yaitu langsung keluar dari posisi saat entry poin yang asli sudah tidak ada lagi. Metode ini sangat berguna ketika dikombinasikan dengan indikator tekninal sebagai sinyal untuk masuk market. Ambil contoh saat trader menggunakan metode yang melibatkan poin masuk sebagai volatilitas untuk mencoba menangkap pergerakan market yang besar.


Untuk yang satu ini, trader harus menggunakan indikator Average True Range (ATR) untuk menilai tingkat volatilitas rata-rata. Trader harus mengambil posisi sebagai antisipasi profit cepat yang kemungkinan datang. Dari semua metode exit yang paling potensial, yang paling sederhana yaitu langsung keluar saat volatilitas mulai muncul, dan inilah saat yang tepat untuk menutup sesi transaksi.


Strategi Lain


Strategi masuk yang bagus membutuhkan stragei keluar yang bagus pula. Ini bisa dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa strategi yang sudah disebutkan tadi, atau dengan strategi spesifik dengan skenario berbeda. Contoh mudahnya yaitu menggunakan strategi trading yang melibatkan berita besar yang baru rilis seperti laporan dari Nonfarm Payroll (NFP).


Dalam beberapa kesempatan, laporan yang dirilis NFP bisa menyebabkan gejolak harga. Trader mungkin berharap mampu memprediksi pergerakan mata uang saat laporan akan dirilis. Selanjutnya, trader tidak perlu lagi secara aktif menahan harga mata uang karena sudah bisa ditebak dari laporan yang dirilis. Untuk mengantisipasi situasi ini, trader dituntut bisa memainkan strategi exit yang berbeda.


Trader boleh saja menerapkan sejumlah strategi exit berbeda secara berurutan. Stop-loss berguna membatasi kerugian yang akan diterima trader. Trailing stop berguna saat poin bergerak ke arah trader maka otomatis transaksi berhenti. Strategi lain untuk mengunci profit yang bisa diterapkan yaitu jika situasi berkembang searah tren kemudian berbalik melawan arah.


Pada akhirnya, kombinasi strategi exit bisa membantu trader menjaga profit yang didapatkan. Ketika satu trader hanya menggunakan satu metode trailing stop, beberapa trader yang lain mungkin memakai kombinasi chart, waktu, dan indikator, untuk menentukan posisi keluar. Apapun metode yang dipilih, tujuan utamanya yaitu menjaga profit tetap stabil dan mengurangi resiko.


Related Posts