Bagaimana Cara Trading Saat Downtrend?

Trader manapun pasti akan mencari pasangan mata uang yang naik, atau yang memiliki peluang naik lebih besar. Gaya trading seperti ini sebenarnya hanya mencari profit lewat tren yang sedang naik, terutama mengenai harganya. Padahal profit tinggi juga bisa didapat saat harga sedang jatuh, biasa disebut dengan downtrend atau penurunan tren.


Cara ini dapat dilakukan dengan short-selling. Oleh karena itu, memiliki kemampuan untuk mengenali downtrend sangat diperlukan di sini. Selain dapat menghemat modal, downtrend juga mampu memberi tahu aset pasangan mata uang mana yang harus segera dilepas. Hasilnya, profit yang didapat tidak akan menguap percuma karena harga sedang jatuh.


Trader manapun pasti akan mencari pasangan mata uang yang naik Bagaimana Cara Trading Saat Downtrend?
Grafik yang menunjukkan harga sedang mengalami downtrend, sumber: dreihasen.at

Struktur Harga Downtrend


Setiap downtrend pasti memiliki dua unsur berbeda, yaitu impulse dan correction. Jika pasangan EUR/USD bernilai USD 10 lalu turun ke USD 9.50 dan naik kembali ke angka USD 9.75 kemudian jatuh USD 9.30, maka setiap pergerakan yang terjadi dapat disebut price wave. Dari contoh ini, impulse wave berarti USD 10 ke USD 9.50 dan USD 9.75 ke USD 9.30. Sedang correction wave adalah USD 9.50 dan USD 9.75.


Lebih kurang seperti inilah tren terjadi, harga selalu bergerak naik turun. Jika impulse wave turun, lalu diikuti dengan correction wave kecil naik, maka secara keseluruhan dapat dikatakan sedang mengalami penurunan. Downtrend akan terus berlanjut selama impulse wave mengarah ke bawah, dan hanya ada kenaikan kecil dari correction wave.


Cara untuk mengetahui downtrend yaitu dengan melihat rangkaian titik terbawah paling atas dan titik terbawah paling bawah. Dengan menarik garis dari kiri ke kanan dalam sebuah chart, setiap impulse wave akan menyentuh harga terbawah dan correction wave tertinggi akan bergerak menurun. Secara umum, downtrend termasuk salah satu indikator teknikal.


Kebalikan Downtrend


Jika downtrend yang terjadi merupakan rangkaian dari titik terbawah paling bawah dan titik terbawah paling atas, atau impulse wave bergerak turun dan correction wave kecil bergerak naik, maka akan terjadi pembalikan tren atau reversal downtrend. Pembalikan tren terjadi saat kriteria struktur downtrend terabaikan atau tidak terpenuhi.


Saat harga naik ke titik tertinggi paling atas atau titik tertinggi bawah, ini menandakan bahwa downtrend dalam bahaya. Downtrend bermasalah jika impulse wave bergerak naik ke atas lalu diikuti dengan sedikit penurunan. Begitu harga mengalami downtrend, ini juga menjadi sinyal bahaya meski harga akan kembali setara ke downtrend sebelumnya.


Tidak masalah skenario apa yang terjadi, dengan mengisolasi arah pergerakan dari impulse wave, trader akan mendapat gambaran tentang arah tren yang terjadi. Jika gerakan naik turun impulse wave masih seimbang, maka harga akan mengalami range. Dan saat impulse wave bergerak ke bawah, terapkan short-selling di koreksi atas. Sedang saat impulse wave bergerak ke atas, berikan order beli.


Trader manapun pasti akan mencari pasangan mata uang yang naik Bagaimana Cara Trading Saat Downtrend?
Gelombang impulse dan correction yang terjadi saat downtrend, sumber: thebalance.com

Trading Saat Downtrend


Baik tren naik atau turun, semuanya dapat terjadi kapan saja untuk semua pasangan mata uang. Buatlah dalam chart jangka pendek (1 menit) dengan timeframe yang agak panjang (harian atau mingguan). Jika ingin menggunakan chart pendek dengan durasi 1 menit, trading dilakukan dengan cara menangkap tren kecil yang terjadi dalam waktu sebentar, sejam, semenit, atau bahkan beberapa detik.


Semisal ingin menggunakan chart dengan durasi 1 minggu, trader dapat menangkap tren yang terjadi dalam waktu 1 bulan atau 1 tahun. Saat penurunan impulse wave terjadi, sangat memungkikan bahwa downtrend baru akan muncul lagi. Oleh karena itu, saat koreksi bergerak ke atas downtrend tidak akan naik mengikuti dimana impulse wave dimulai. Lakukan short-selling saat terjadi correction wave, dengan asumsi bahwa harga akan mengalami impulse wave lebih rendah.


Terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh untuk trading saat correction wave terjadi. Deret fibonaci akan membantu mengisolasi area dimana koreksi akan berhenti dan berbalik. Metode lain yaitu dengan menunggu koreksi berhenti naik, biarkan harga bergerak ke samping dan saat harga mulai turun segera lakukan short-trade. Jangan lupa terapkan order stop-loss untuk setiap transaksi untuk mengelola risiko.


Pastikan juga anda sudah menyiapkan strategi keluar supaya mendapat profit. Saat terjadi downtrend, asumsinya adalah harga akan turun lagi sampai berhenti. Oleh karenanya, target harus ditempatkan di dekat garis bawah sebelumnya. Semisal terjadi downtrend yang sangat kuat, target harus diletakkan di garis bawah yang baru saja terjadi. Dalam downtrend yang lemah, target ditempatkan di atas garis bawah yang baru muncul.


Suatu downtrend akan muncul ketika gelombang besar (impulse wave) terjadi ke arah bawah, atau menurun. Gelombang kecil (correction wave) terjadi ke arah atas, atau naik. Selama downtrend terjadi, pertimbangkan untuk short-selling saat koreksi berlangsung. Indikator teknikal dan stragegi lain akan sangat membantu untuk mengisolasi saat koreksi berakhir. Selalu gunakan order stop-loss untuk mengontrol risiko, dan buat rencana keluar dari trading saat profit, seperti menggunakan price target.


Related Posts