4 Cara Berpikir yang Membuat Anda Kalah Trading
Masih mengira kondisi psikologis Anda tak punya pengaruh
saat trading? Coba pikir lagi. Tanpa sadar, tiap hari Anda melakukan beragam
aktivitas tanpa perlu berpikir. Tentu ini hal bagus, karena Anda tak harus selalu
berpikir bagaimana cara berdiri, mengambil nafas, berekspresi, juga lainnya.
Yang jadi masalah, saat waktu trading tiba, program otomatis
ini masih jalan tanpa Anda sadari. Inilah awal dari rentetan kekalahan yang
akan Anda alami saat trading. Anda tak bisa mematikan program otomatis yang ada
dalam otak, tapi Anda bisa menjadi lebih waspada dengan memogram ulang supaya
bisa membantu saat trading.
#1. Menciptakan bias
Apa yang Anda dengar, lihat, dan baca kebanyakan tak
disimpan secara layak dalam otak. Tapi pikiran Anda mencoba menggabungkan kepingan
memori yang kurang lengkap ini menjadi kebenaran. Lewat riset dan menggali informasi
lebih dalam, Anda bisa memperbaiki pengetahuan yang tak akurat ini.
Sebagai trader, Anda disarankan secara personal memeriksa
fakta sebelum menggunakan informasi yang Anda terima untuk trading dalam
market. Yang lebih buruk lagi, Anda menggunakan pengalaman yang salah untuk
trading. Ambil contoh saat Anda belajar strategi trading secara online.
Semua tampak baik dan berjalan normal saat dicoba di akun
demo, lalu beralih ke akun asli. Anda kalah lima kali berurutan, lalu mengutuk
strategi yang Anda dapat. Anda punya pengalaman kalah lima kali, dan berjanji
tak akan memakai strategi yang sama lagi. Tapi benar demikian yang terjadi?
Mudah saja menyalahkan strategi yang dipilih, tapi Anda
sebenarnya tak tahu apa yang salah. Jika Anda pernah berpikir seperti ini,
berarti pikiran Anda sudah mengelabui Anda. Pengalaman kalah trading yang Anda
dapat merupakan satu-satunya sumber data yang bisa dijadikan rujukan pikiran Anda.
Meski pengalaman ini dianggap kecil, tapi setidaknya Anda
harus hati-hati. Anda tak akan pernah tahu kalau strategi yang Anda pakai
berhasil atau tidak jika hanya menguji beberapa kali. Padahal Anda harus
mencoba 100 kali, setidaknya untuk tahu apa strategi bisa berjalan atau tidak.
#2. Takut kehilangan
Entah kenapa pikiran Anda selalu fokus pada kekalahan yang Anda
alami ketimbang berpikir tentang potensi kemenangan yang bisa Anda dapat. Anda
pasti tak suka situasi ini terjadi lagi, lalu Anda mulai berpikir bagaimana
supaya tak kalah. Pemikiran ini lalu membekas jauh hingga terbawa saat trading
berikutnya.
Saat Anda kalah trading, Anda pasti akan menghindari kejadian
ini terulang. Sayangnya, semakin Anda berpikir seperti ini, Anda berarti
membuka diri untuk menerima kemungkinan kalah lebih besar lagi. Di tahap
selanjutnya, Anda bahkan membuat pemikiran seperti ini sangat rasional.
Anda bisa berkilah bahwa strategi yang Anda pakai benar dan
market salah, lalu berpikir market akan berpihak lagi, dan sejumlah alasan
lain. Seharusnya, jangan takut kalah. Bahkan jika Anda kalah banyak pun, Anda
tetap bisa mendapat profit. Kuncinya, rencanakan trading Anda dengan matang.
#3. Sindrom lotre
Situasi ini terjadi saat Anda mengejar profit besar tapi di
saat yang bersama Anda tak memakai strategi yang tepat. Perjudian pun Anda
lakukan. Anda masuk market tanpa rencana satu pun. Anda tak ubahnya melempar
uang ke market dan berharap dapat profit besar, meski yang terjadi adalah
sebaliknya.
Hanya kekalahan yang Anda dapat jika memakai cara seperti
ini. Hanya karena Anda melihat pergerakan tinggi di market yang bisa memberi
profit besar, Anda pasti berpikir akan dengan mudah dapat profit. Tapi Anda
lupa satu hal, market forex menyediakan banyak potensi, dan Anda tak memilih
satu pun.
Anda harus menemukan satu yang tepat, lalu trading disaat
yang tepat pula. Jika Anda mendapat swing harga yang besar, Anda tetap harus
memakai strategi. Masalahnya, kebanyakan trader justru hilang kendali saat
mendapat durian runtuh seperti ini. Hasilnya justru mengecawakan.
Jika pun bisa menangani situasi semacam ini, strategi yang
dipakai kerap tak tepat sehingga profit yang didapat hanya kecil. Padahal harga
masih terus bergerak naik. Jika Anda mengharap profit besar lewat sekali
trading, itu berarti Anda tak tahu diri, meski selalu ada kemungkinan Anda
profit.
#4. Paham vs. tahu
Pikiran Anda selalu meyakinkan Anda bahwa Anda paham apapun,
dan bisa mengambil profit saat Anda ingin. Misalnya, untuk mengurangi berat
badan, Anda harus diet ketat dan olahraga rutin. Tapi untuk beberapa alasan,
masukan ini tak Anda terima. Anda justru cari informasi lain dengan mengatakan ‘Saya
sudah tahu itu, beri tahu cara yang lain lagi’.
Mencari informasi kadang hanya Anda pakai untuk
merasionalkan alasan Anda supaya tak melakukan cara yang sudah pasti. Anda
mengira ini langkah benar, tapi tidak. Ada semacam panduan dasar yang harus Anda
ikuti sebagai trader supaya sukses, tapi justru Anda mengacuhkannya.
Panduan ini termasuk membuat rencana trading, fokus pada
satu atau dua strategi, tak melenceng dari rencana, juga belajar di akun demo
sampai mahir. Mungkin saja Anda sudah tahu hal semacam ini, tapi apa Anda sudah
paham dan sudah pernah coba melakukannya?
0 Response to "4 Cara Berpikir yang Membuat Anda Kalah Trading"
Posting Komentar